Selasa, 14 Desember 2010

LAFADH SUBHANALLOH PADA HURUF U-UNILEVER

Berkata Syaikh Ibnu
`Utsaimin Rahimahullah Ta`ala ; ”
Setelah memuji Allah Subhanahu
Wa Ta ’ala …( dalam khutbah ini )
saya akan memperingatkan dua
perkara yang berkaitan dengan Al
Qur`anul Karim 1) Sesungguhnya
sebagian besar mereka biasa
menggantungkan tulisan-tulisan
yang berisikan Al Qur`an didinding
tempat duduk mereka/pertemuan
mereka, saya tidak tahu mengapa
mereka melakukan tersebut . *
Apakah mereka melakukannya
dalam rangka ibadah kepada Allah
Subhanahu Wa Ta ’ala? Jika demikian
maka ibadah kepada Allah
Subhanahu Wa Ta ’ala dengan
perbuatan tersebut adalah bid`ah
yang tidak pernah dilakukan para
shahabat dan orang – orang yang
mengikuti mereka dengan baik . *
Ataukah mereka menggantungkan
ayat –ayat tersebut dalam rangka
menolak kejelekan ? Maka perbuatan
ini bukanlah perantara untuk
menolak kejelekan dari mereka
karena menolak kejelekan adalah
dengan membaca Al Qur`an
tersebut dengan lisannya
sebagaimana sabda Nabi Shallallahu
‘ Alaihi Wasallam ; “Barang siapa
yang membaca ayat kursi pada
malam hari maka senantiasa dia
akan mendapatkan penjagaan dari
Allah Subhanahu Wa Ta ’ala dan
syaithan tidak akan mendekatinya
sampai pagi hari “. ( HR . Imam
Bukhari dan An Nasai dari shahabat
Abi Hurairah ) Jadi menggantungkan
ayat kursi / yang lainnya dari ayat-
ayat Allah tidak akan bermanfaat
bagi mereka sedikitpun . * Ataukah
mereka melakukannya dengan
tujuan untuk mencari berkah
dengan Al Qur`an dengan cara
seperti itu ? Maka cara semacam ini
tidaklah disyari`atkan bahkan
merupakan perkara baru yang diada
– adakan , telah bersabda Nabi
Shallallahu ‘ Alaihi Wasallam ;
Sesungguhnya cara bertabaruk
dengan Al Qur`an adalah dengan
membacanya dengan sebenar-
benarnya , melafadzkan dengan
lisannya ,mengimani dalam hatinya
dan mengamalkan dengan anggota
tubuhnya, sebagaimana firman
Allah Subhanahu Wa Ta ’ala ;
“Orang-orang yang telah Kami
berikan Al Kitab kepadanya, mereka
membacanya dengan bacaan yang
sebenarnya, mereka itu beriman
kepadanya. Dan barangsiapa yang
ingkar kepadanya, maka mereka
itulah orang-orang yang rugi ”. (QS ,
Al Baqarah 121 ) Inilah jalannya
orang-orang mukmin , membaca
Kitabullah dan tidak
menggantungkannya didinding dan
didalam museum.dan menulis pada
product seperti uniliver * Ataukah
mereka yang menggantungkannya
tersebut mengnginkan untuk
mengingatkan manusia terhadap Al
Qur`an apabila mengangkat kepala
kearahnya ? Akan tetapi apabila
engkau lihat dalam kenyataannya
maka tidaklah engkau dapatkan
pengaruhnya karena mungkin
dalam majelis-majelis itu tidak ada
seorangpun yang mengangkat
kepalanya membaca ayat tersebut
atau untuk memikirkan apa yang
terkandung di dalamnya dari
hokum-hukum dan rahasia-rahasia .
* Ataukah mereka yang
menggantungkan ayat-ayat yang
mulia itu sekedar menggantungkan
saja (tanpa maksud apa-apa ) atau
untuk tujuan keindahan
pandangan ? Sesungguhnya tidaklah
pantas menjadikan Al Qur`an
sebagai sesuatu yang sia-sia . Tidak
pantas pula hanya sebagai hiasan
saja , Al Qur`an terlalu mulia dan
terlalu agung kedudukannya antuk
dijadikan semua itu Kemudian
sesungguhnya menggantungkan Al
Qur`an tersebut adalah perkara
yang dilarang Aku tidak menyangka
ada seorangpun yang tidak
mengetahuinya .Sesungguhnya
majelis-majelis yang digantung
didalamnya Al Qur`an terkadang
merupakan majelis sia-sia yang
diharamkan , karena terkadang
didalamnya dilakukan ghibah ,
kedustaan , caci-maki dan perbuatan
haram yang lainnya . Terkadang
pula engkau dengar suara musik
dan nyanyian yang haram
dimajelis-majelis tersebut . Maka
perbuatan-perbuatan ini jelas
merupakan sikap mengolok-olok
terhadap Kitab Allah Subhanahu Wa
Ta ’ala karena digantungkan di atas
kepala-kepala hadirin dalam keadaan
mereka berbuat maksiat kepada
Allah Subhanahu Wa Ta ’ala
dihadapan ayat-ayat Kitabullah . Kita
memohon ampun dari Allah
Subhanahu Wa Ta ’ala terhadap hal
yang demikian ini . Karena itu Aku
menyeru kepada segenap saudara
kita yang mengantungkan ayat-ayat
Al Qur`an untuk melepaskannya
karena perbuatan seperti ini tidaklah
pantas untuk dilakukan apapun
tujuannya 2) Adapun perkara yang
kedua yang ingin saya peringatkan
dan saya khususkan hal ini kepada
para penulis yang biasa menulis
ayat- ayat Al Qur`an yang mulia
untuk orang lain di kertas-kertas
atau yang lainnya . Para penulis itu
biasa menggunakan bentuk khat
( tulisan) selain khat `Utsmani .
Mereka menjadikan tulisan-tulisan ini
dalam bentuk seni lukis / ukir
( kaligrafi ), sampai-sampai saya
mendengar sebagian dari mereka
ingin menulis firman Allah
Subhanahu Wa Ta ’ala …Dia
menutupkan malam atas siang dan
menutupkan siang atas malam …
( QR.Az Zumar: 5 ) Maka dia menulis
huruf wawu( و) seolah-olah seperti
lingkaran sementara dia
menginginkan menulis Al Qur`an
sesuai dengan apa yang ditunjukan
dari maknanya. Hal ini jelas
keharamannya tanpa keraguan .
Karena lafadz-lafadz Al Qur`anul
Karim tidak pantas untuk dijadikan
bentuk yang samar yang mana
pada sisi ini ingin ditampakkan sisi
kejeniusan penulisnya atau dibuat
dengan bentuk yang akan
memalingkan pandangan pada
seninya ( bukan pada ayat-ayat Al
Qur`an ) karena Al Qur`an bukanlah
untuk dijadikan hiasan dan lukisan /
ukiran. Dan siapa yang padanya ada
tulisan yang demikian maka
hendaklah dia membakar atau
menghapusnya agar supaya ayat-
ayat Allah Subhanahu Wa Ta ’ala
tidak dijadikan sebagai bahan
permainan / olok-olokan . Para
`ulama Rahimahumullah telah
berselisih dalam tiga pendapat
tentang boleh tidaknya menulis Al
Qur`an dengan selain khat `Utsmani
sekalipun untuk anak- anak .
Adapun menulis Al Qur`an dengan
bentuk seni lukis / ukir kaligrafi
( sehingga sulit di baca atau dapat
menyebabkan keliru dalam
membacanya ) tidak ragu lagi
keharamannya . Maka wajib bagi
kita, wahai saudara-saudara sekalian
untuk menghormati kitabullah,
mengagungkannya dan
menjadikannya sesuai dengan
tujuan diturunkannya yakni sebagai
nasehat, obat penyembuh bagi
penyakit dalam dada , petunjuk dan
rahmat bagi orang- orang yang
beriman .Dengarkan hikmah
diturunkannya Al Qur`an dalam
firman Allah Subhanahu Wa Ta ’ala ;
“ Ini adalah sebuah kitab yang Kami
turunkan kepadamu penuh dengan
berkah supaya mereka
memperhatikan ayat-ayatnya dan
supaya mendapat pelajaran orang-
orang yang mempunyai pikiran
“( QS. Shad 29 ) Tidaklah Al Qur`an
turun untuk dipajang di dinding dan
tidaklah turun untuk dijadikan
lukisan / ukiran dalam penulisanya .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar